TAHANAN

TAHANAN
        Atas ranjang batu
        tubuhnya panjang
        bukit barisan tanpa bulan

        kabur dan liat
        dengan mata sepikan terali

        Di lorong-lorong
        jantung matanya
        para pemuda bertangan merah
        serdadu-serdadu Belanda rebah

        Di mulutnya menetes
        lewat mimpi
        darah di cawan tembikar
        dijelmakan satu senyum
        barat di perut gunung
        (Para pemuda bertangan merah
        adik lelaki neruskan dendam)

        Dini hari bernyanyi
        di luar dirinya
        Anak lonceng
        menggeliat enam kali
        di perut ibunya
        Mendadak
        dipejamkan matanya

        Sipir memutar kunci selnya
        dan berkata
        -He, pemberontak
        hari yang berikut bukan milikmu !

        Diseret di muka peleton algojo
        ia meludah
        tapi tak dikatakannya
        -Semalam kucicip sudah
        betapa lezatnya madu darah.

        Dan tak pernah didengarnya
        enam pucuk senapan
        meletus bersama


                    Kisah
                    Th VI, No 11
                    Nopember 1956